"Semua mimpi kita dapat terwujud,
asalkan kita punya keberanian untuk
mewujudkannya" - Walt Disney
Dear Sahabatku Sekalian,
Semua orang diciptakan istimewa oleh Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh pikirannya sendiri dalam mengembangkannya. sehingga bakat yang dimilikinya tidak tersentuh dan berkembang, orang yang seharusnya dapat melakukan sesuatu dengan bakat kemampuannya terlihat tidak memiliki kemampuan apa-apa. Zig Ziglar, motivator dunia
mengkategorikan orang-orang yang tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.
Orang pertama adalah yang menyangkal dirinya memiliki bakat. "Ah, saya
tidak punya bakat apa-apa" sangkalnya. Dia merasa tidak perlu berbuat sesuatu atau berkontribusi bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia. Sehingga orang seperti ini menjadi pasif, dan tidak begitu memiliki peranan bagi lingkungannya.
Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya
memang punya bakat. Tapi, tidak
sekarang mengembangkannya. Mungkin besok, lusa atau nanti sajalah"
begitu alasannya. Orang yang memiliki pemikiran seperti ini cendrung malas untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. sehingga dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu ketika hal itu dibutuhkan.
Orang ketiga adalah yang merasa takut. "Sebetulnya saya ingin
mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan
orang, lebih baik saya diam saja, bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya. Ini adalah masalah umum yang hampir di alami oleh orang kebanyakan, sebab dia merasa minder, takut untuk mengekspresikan kemampuannya yang mana itu merupakan bakat alamiahnya.
Orang keempat tidak mau bertanggung
jawab. Dia selalu berdalih bahwa
orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat mengembangkan bakat saya kalau orang
di sekitar saya dan keadaan tidak mendukung" katanya menyalahkan
keadaan. dia adalah salah satu figur yang pandai berdalih, dan tidak akan pernah menuai keberhasilan. hal ini dikarenakan ia pandai berdalih.
Para Pemuda, Sahabatku yang berbakat, saya
yakin kalian tidak termasuk dalam
keempat tipe orang tersebut. Bakat kalian terlalu sayang untuk disia-siakan, karena artinya kalian
menyia-nyiakan anugrah Tuhan. Tuhan
telah mendesain dan menciptakan manusia dengan keistimewaannya
masing-masing. Kembangkan Bakatmu, Kejarlah Mimpimu....!!
Salam Hangat dari Sahabatmu,
Dee Suarnata &
Seluruh Jajaran Pengurus DPK Peradah Kota Makassar.
Adapun 5 dasar ajaran hindu yang disebut "Panca Crada"
Seseorang akan dapat dikategorikan sebagai seorang hindu apabila menganut/memhami lima dasar dari kepercayaan dari ajaran Hindu, yakni:
CATUR MARGA YOGA
Seseorang akan dapat dikategorikan sebagai seorang hindu apabila menganut/memhami lima dasar dari kepercayaan dari ajaran Hindu, yakni:
1. Percaya adanya Brahman (Tuhan yg Maha Esa)
2. Percaya dengan adanya hukum Karma / Sebab akibat
3. Percaya dengan adanya Atman / Roh
4. Percaya adanya Punarbawa/Reinkarnasi (kelahiran yg berulang-ulang)
5. Percaya dengan adanya Moksa (kekekalan abadi/menyatunya roh dengan roh yg maha agung / Tuhan YME)
CATUR MARGA YOGA
1. Bhakti Marga Yoga(dengan berbhakti/cinta kasih yang mendalam)
2. Karma Marga Yoga(dengan membebaskan diri baik karma baik dan buruk(dimasa ini)
3. Jnana Marga Yoga(Dengan mempelajari dan menghayati pengetahuan suci, serta mencerahi yang lain)
4.Raja Marga Yoga (dengan melaksanakan/mengamalkan Astanga Yoga).
Astangga Yoga(delapan tahapan Yoga) :
1. Yama yaitu larangan yang harus dihindari. Seperti membunuh (makna yang berwujud fisik)
2. Nyama yaitu pengendalian diri yang lebih bersifat rohani. Seperti sauca dan santosa (makna yang berwujud rohani)
3. Asana artinya Sikap duduk yang menyenangkan, teratur, dan disiplin)
4. Pranayama yaitu mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna. Melalui 3 jalan : puraka, kumbhaka, dan recaka
5. Pratyahara Yaitu mengontrol dan mengendalikan indriya-indriya dari ikatan 'objeknya', sehingga orang dapat melihat hal-hal suci
6. Dharana artinya menyatukan pikiran dengan sasaran yang diinginkan.
7. Dhyana yaitu pemusatan pikiran yang tenang.
8. Samadhi, kesadaran tertinggi atau pencerahan. Dalam tahap dhyana (meditasi) terkadang masih terasa dualisme antara kesadaran tubuh. Samadhi merupakan titik kulminasi union atau peleburan antara atma (diri) dan Sang Brahnan ( Sang Pencipta).