Oleh: Dee Suarnata
Tepat pukul 10.11 Wita, mundur sekitar sejam lebih dari jadwal seharusnya yakni 09.00 wita, Dpk Peradah Luwu Utara akhirnya membuka acara Sabha ke III. kegiatan ini dirangkaikan dengan acara Dharma Santhi, mengingat acara Loka Sabha ini terlaksana tidak berselang jauh dari rangkaian hari raya Nyepi, Galungan dan Kuningan. terlihat interaksi yang baik antara anggota DPK Peradah Luwu Utara, yang didominasi oleh rekan-rekan yang masih mengenyam pendidikan dibangku SMP dan SMA. meskipun masih belia, namun terlihat dari wajah mereka ada keinginan kuat untuk belajar berorganisasi. peserta yang hadir secara keseluruhan berjumlah kurang lebih 52 orang. acara tersebuat berlangsung sederhana, namun syarat dengan makna gotong royong dan kekeluargaan.
Kegiatan Sabha ke III DPK Luwu Utara ini dihadiri pula oleh Ketua Banggar DPRD Luwu Utara, Drs.H. Mahfud Yunus, MM. yang turut memberikan support baik dalam bentuk materil maupun moril, hingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik sesuai harapan panitia pelaksana. dana yang dihabiskan dari awal pelaksanaan hingga berakhirnya kegiatan tersebut berkisar kurang lebih Rp. 1.500.000. nilai yang tidak terlalu banyak, namun mengasilkan output yang sangat baik. terbukti, saat ini pengurus DPK Peradah Luwu Utara, mengabdikan diri mereka menjadi tuan rumah sekaligus panitia lokal pelaksanaan Peradah Cup 2013 yang dilaksanakan oleh DPP Peradah Sulsel.
Ketua Dpp Peradah Sulsel, Kanda Wayan Budhiartayasa.S.T. turut hadir dan memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. dengan penuh antusias rekan-rekan pemuda luwu utara mengikuti dengan seksama kegiatan tersebut. dalam sambutannya, Ketua Dpp Peradah Sulsel mengatakan, kiranya pengurus yang terpilih dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak hanya sekedar numpang nama saja. kanda ketua Dpp Peradah Sulsel juga sempat menyinggung pelaksanaan Sabha Dpk Peradah Kota Makassar, yang begitu banyak pesertanya saat pemilihan pengurus, namun ketika dilaksanakannya Raker begitu juga saat pelaksanaa program kerja, hanya beberapa pengurus saja yang benar-benar melaksanakan tangung jawabnya. jadi pemuda yang menjadi peserta dalam sabha terkesan hanya 'gila jabatan' saja, dan tidak berniat ngayah untuk kemajuan Pemuda Hindu di Kota Makassar.
Namun, apabila itu ditelaah dan di lihat fakta yang terjadi dilapangan, itu memang ada benarnya. namun hal itu terjadi bukan tanpa alasan. tentu saja ada alasan yang mendasari terjadinya hal-hal yang diungkapkan oleh kanda Wayan Budhiartayasa. S.T. dalam sambutanya itu. Salah satunya adalah, kurangnya kader pemuda Hindu yang mau aktif di keorganisasian pemuda, khususnya dikota makassar. sementara jumlah organisasi kepemudaan yang bersekretariat di Komp Pura Giri Natha Makassar, jumlahnya cukup banyak yang tentu membutuhkan kader yang tidak sedikit.. jadi, yang sering muncul dan mengisi kekosongan posisi diberbagai organisasi wajahnya bisa dihapal mati. Sehingga tidak relevan satu orang harus memikul tanggung jawab yang begitu banyak.
Sehingga masalah yang diungkap oleh kanda Ketua DPP Peradah Sulsel menjadi perhatian serius Pengurus DPK Peradah Kota Makassar yang masih aktif hingga saat ini. dengan harapan yang begitu besar, banyak pemuda yang terpanggil hatinya untuk turut serta belajar untuk menjawab salah satu kekurangan yang dimiliki oleh Hindu saat ini, yaitu sosok pemimpin Hindu yang memiliki Visi dan Misi yang mulia memajukan Hindu sebagai ajaran Dharma.